Ibnu`Atho'. Sudahlah, kembalikan semua kepada Allah SWT. Jangan membiasakan diri mengaku sebagai pemilik semua hal. Jangan merasa apa yang ada pada kita adalah milik kita. Semua itu milik Allah. Semua alam semesta dan semua yang selain-Nya adalah ciptaan Allah dan milik-Nya. Termasuk kita dan kehidupan kita.
وَلِلّٰهِ غَيۡبُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاِلَيۡهِ يُرۡجَعُ الۡاَمۡرُ كُلُّهٗ فَاعۡبُدۡهُ وَتَوَكَّلۡ عَلَيۡهِ‌ؕ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعۡمَلُوۡنَ Wa lillaahi ghaibus samaawaati wal ardi wa ilaihi yurja'ul amru kulluhuu fa'bu-dhu wa tawakkal 'alaih; wa maa Rabbuka bighaafilin 'ammaa ta'maluun Dan milik Allah meliputi rahasia langit dan bumi dan kepada-Nya segala urusan dikembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidak akan lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. Juz ke-12 Tafsir Dan hanya milik Allah-lah segala rahasia langit dan bumi dan kepadaNya segala urusan dikembalikan pada hari Kiamat, masing-masing orang akan mendapat imbalan atas perbuatannya. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya, karena Dialah yang memenuhi kebutuhan kamu. Dan Tuhanmu tidak akan lengah terhadap perbuatan apa saja yang kamu kerjakan, baik perbuatan jahat atau amal saleh, semua diketahui Allah dan semua amal akan dihitung. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengetahui yang tersembunyi dan tidak terjangkau dengan ilmu siapa pun baik di langit maupun di bumi. Dialah mengetahui segala apa yang akan terjadi dan waktu terjadinya secara tepat. Semua urusan akan kembali kepada-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti jadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tak akan ada. Oleh karena itu, Dialah satu-satunya yang pantas dan wajib disembah, dengan segala keikhlasan. Kepada-Nyalah kita harus bertawakal guna tercapainya sesuatu yang di luar kemampuan kita, karena barang siapa yang bertawakal kepada-Nya akan tercapailah keperluannya. Firman Allah Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. ath-thalaq/65 3 Pada akhir ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa Dia tidak akan lalai dari apa yang telah dikerjakan hamba-Nya. Dia akan menyempurnakan tiap-tiap balasan amal yang diperbuat di dunia ini dan tidak akan ada pengurangan sedikit pun. Firman Allah Dan takutlah pada hari ketika kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi dirugikan. al-Baqarah/2 281 sumber Keterangan mengenai QS. HudSurat Huud termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, terdiri dari 123 ayat diturunkan sesudah surat Yunus. Surat ini dinamai surat Huud karena ada hubungan dengan terdapatnya kisah Nabi Huud dan kaumnya dalam surat ini terdapat juga kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah Nuh Shaleh Ibrahim Luth Syu'aib dan Musa
p>Dalam kehidupan, semua yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah SWT. Bahkan, daun yang jatuh sekalipun tidak luput dari ketentuan yang sudah digariskan-Nya. Dari Abdullah bin Masud, Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh
2 Keterangan Ulama tentang Asal Muasal Ya’juj dan Ma’juj Tentang asal muasal Ya’juj dan Ma’juj, ada dua keterangan dari para ulama hal ini. 2 Hukum Muslim Tidak Bisa Baca Al-Quran Apa hukum Muslim tidak bisa baca Al-Quran? Berdosakah. Ada dua pendapat ulama dalam hal ini. Dapat Nasihat, Mau Seperti Adam ataukah Iblis? Manusia haruslah saling memberikan nasihat dalam kebaikan, artinya ia tidak boleh membiarkan keburukan terjadi. Hukum Wanita Muslimah Berdandan Apa hukum wanita muslimah berdandan? Bolehkah?

Sebagaimanayang dipertegas Allah SWT, "Milik Allah SWT segala apa yang ada di langit dan di bumi. (QS. Al-Baqarah [2]: 284). Ketika seseorang menyadari bahwa semuanya miliki Allah SWT, ia tidak akan gelisah, bersedih, dan berduka. Tatkala kekayaan yang dimiliki, kedudukan yang tinggi, dan keindahan fisik memudar, ia akan bertasbih

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ Arab-Latin Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụnArtinya yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Al-Baqarah 155 ✵ Al-Baqarah 157 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Mengenai Surat Al-Baqarah Ayat 156 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 156 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan aneka ragam penjelasan dari berbagai mufassirin berkaitan makna surat Al-Baqarah ayat 156, di antaranya seperti di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan diantara karakter sifat orang-orang yang sabar itu bahwa mereka sesungguhnya ketika ditimpa sesuatu yang tidak mereka sukai, mereka mengatakan “Sesungguhnya kami adalah hamba sahaya milik Allah, di bawah pengaturan perintah dan kendali Nya, Dia melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya kepada kami dan Sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya melalui kematian,kemudian kebangkitan untuk menghadapi perhitungan amal dan pembalasannya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram156. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa salah satu musibah dari musibah-musibah tersebut mereka berkata dengan nada rida dan pasrah, “Sesungguhnya kami adalah milik Allah yang dapat memperlakukan kami menurut kehendak-Nya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepadanya kelak pada hari kiamat. Dia lah yang telah menciptakan kami dan menganugerahkan beragam nikmat kepada kami. Dia lah tempat kami kembali dan ujung dari urusan kami.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam MadinahAllah menjelaskan bahwasannya mereka tertimpa musibah bersabar dan berusaha serta mengatakan segala milik Allah dan segala akan kembali dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah156. مُّصِيبَةٌ musibah Yakni segala musibah yang menyebabkan kesedihan pada hati seseorang meskipun kecil. إِنَّا لِلَّـهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رٰجِعُونَ kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali Kalimat ini sebagai tempat pertolongan bagi orang-orang yang terkena musibah dan perlindungan bagi orang-orang yang mendapat cobaan karena didalamnya terkumpul makna pengakuan penghambaan kepada Allah dan pengakuan kepada hari kebangkitan dan dunia bukanlah akhir dari segalanya.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia155-156 1 . Ridho atas takdir-taqdir yang tidak disenangi adalah hal yang sangat dianjurkan, dan sabar atasnya adalah kewajiban, Hasan al-Bashri mengatakan "keridhoan itu mulia, tetapi kesabaran adalah sandaran yang lebih utama bagi seorang mukmin". 2 . Tatkala kamu menjadikan al-Qur'an sebagai tafsir segala kejadian yang menghadapimu dalam kehidupan ini; akan nampak dihadapanmu bahwasanya musibah-musibah itu berganti sejak kejadiannya menjadi kebaikan yang senantiasa menjadi penuntunmu dalam kebaikan dan sabar yang indah. Tadabburilah ayat ini dan ayat setelahnya, agar kamu mengetahui manhaj yang tiada tandingnya yang Allah anugerahkan secara khusus kepada orang-orang beriman { الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ } "yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun".📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah156. Orang-orang yang bersabar adalah orang-orang ketika dihadapkan kepada musibah bisa membuat menderita, mereka akan berkata “Sesungguhnya Kami milik Allah, dan hanya kepadaNyalah Kami akan kembali, atau Sesungguhnya Kami adalah hamba-hamba Allah dan akan kembali kepadaNya setelah mati”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinahyaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Sesungguhnya kami adalah milik Allah} sesungguhnya kami adalah hamba dan milik Allah. Dia melakukan segala sesuatu kepada kami sesuai kehendakNya {dan sesungguhnya hanya kepadaNyalah kami kembali📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H156. “Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah,” yaitu segala hal yang menyakitkan hati atau tubuh atau keduanya dari segala hal yang telah disebutkan sebelumnya “mereka mengucapkan innalillah,” maksudnya, kami adalah milik Allah yang diatur di bawah perintah dan kekuasaannya. Kami tak punya hak sedikitpun terhadap harta maupun diri kami sendiri, bila Dia menguji kami dengan mengambil atau memusnahkan sesuatu darinya, maka pada hakikatnya Dia yang maha pengasih telah melakukan tindakan terhadap hamba-hamba miliknya dan harta-harta mereka. Oleh karena itu tidak perlu ada gugatan sama sekali terhadap semua itu bahkan termasuk kesempurnaan penghambaan seorang hamba adalah pengetahuannya bahwa terjadi suatu cobaan itu adalah dari yang memiliki lagi maha bijaksana, yang mana dia adalah dzat yang paling pengasih terhadap hamba-Nya daripada diri hamba itu sendiri. Dengan demikian, hamba itu haruslah Ridho terhadap Allah dan bersyukur kepadaNya atas pengaturannya kepada sesuatu yang lebih baik bagi hamba-Nya walaupun hamba itu sendiri tidak sadar akan hal tersebut. Dan keadaan bahwa kami ini milik Allah, bersama itu kami juga akan kembali kepadaNya pada hari kebangkitan nanti. Lalu Dia akan membalas setiap perbuatan dari pelakunya, bila kami bersabar dan hanya mengharap pahala di sisi-Nya kami akan memperoleh ganjaran secara sempurna disisi-Nya, namun bila kami tidak bersabar dan mencaci-maki niscaya kami tidak memiliki apa-apa kecuali hanya murka dan lenyapnya pahala. Keberadaan seorang hamba bahwa dia milik Allah dan akan kembali kepadaNya adalah faktor terbesar yang menyebabkan tumbuhnya kesabaran.📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata { المصيبة } al-Mushiibah Bahaya yang menimpa hamba baik menimpa dirinya, keluarganya, atau hartanya. Makna ayat Ayat 156 menjelaskan keadaan orang-orang yang bersabar yaitu ketika mereka tertimpa musibah mereka mengatakan “Sesungguhnya kami milik Allah”, maka dengan kehendakNya Dia menimpakan ujian karena kami adalah hamba dan milikNya. “Dan hanya kepadaNya lah kami kembali” dengan kematian, maka tidak ada rasa gundah gulana, yang ada hanya menerima hukumNya dan ridha dengan takdirNya. Pelajaran dari ayat • Keutamaan mengucap kalimat istirja’ “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’uun”. Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda “Ketika seorang hamba tertimpa musibah, kemudian dia mengucapkan “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’uun, Allahumma’ jurniiy fii mushiibatiy wakhlif liy khairan minhaa” kecuali Allah akan memberikan pahala atas musibahnya dan mengganti untuknya yang lebih baik.” HR MuslimMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Baqarah ayat 156 Musibah adalah semua yang membuat hati, badan atau kedua-duanya terasa sakit atau pedih. Maksudnya kita milik Allah, di bawah pengaturan dan tindakan-Nya, Dia berbuat kepada milik-Nya apa yang Dia kehendaki, kita tidak memiliki apa-apa terhadap jiwa dan harta sedikit pun. Oleh karena itu, jika Dia menimpakan ujian kepada kita, maka sesungguhnya itu merupakan tindakan dari Yang Maha Penyayang kepada milik-Nya, maka tidak boleh diprotes. Bahkan termasuk sempurnanya pengabdian seorang hamba adalah dia merasakan bahwa musibah yang menimpanya berasal dari Pemilik dirinya, Tuhan yang Maha Bijaksana yang lebih sayang kepada dirinya daripada sayangnya seorang hamba kepada dirinya sendiri. Oleh karena itu, sikap yang harus dilakukan adalah ridha, bersyukur karena diatur oleh-Nya kepada hal yang lebih baik bagi dirinya meskipun ia tidak menyadari. Di samping kita sebagai milik-Nya, kita juga akan kembali kepada-Nya pada hari kiamat, lalu masing-masing akan diberi balasan sesuai amalnya. Jika kita bersabar dan mengharap pahala dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala, maka kita akan mendapatkan pahala secara penuh di sisi-Nya, sedangkan jika kita berkeluh kesah, maka tidak ada yang kita peroleh selain keluh kesah, musibah dan hilangnya pahala. Memahaminya seorang hamba bahwa dirinya adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya merupakan sebab terkuat untuk memperoleh kesabaran.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 156Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buahbuahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, inna' lilla'hi wa inna' ilaihi ra'ji'un sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaranMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beraneka penjelasan dari kalangan pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Baqarah ayat 156 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Dukung usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Tersering Dikaji Ada ratusan topik yang tersering dikaji, seperti surat/ayat Do’a Sholat Dhuha, Al-Kautsar, Asmaul Husna, Al-Ikhlas, Yasin, Al-Kahfi. Juga Al-Waqi’ah, Al-Baqarah, Al-Mulk, Ar-Rahman, Ayat Kursi, Shad 54. Do’a Sholat DhuhaAl-KautsarAsmaul HusnaAl-IkhlasYasinAl-KahfiAl-Waqi’ahAl-BaqarahAl-MulkAr-RahmanAyat KursiShad 54 Pencarian al baqarah latin, surat al-mulk, al mujadalah ayat 11, yunus ayat 40-41, al anbiya ayat 30 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Semuamilik Allah, akan kembali kepada Allah.. Hari ini dada rasanya sesak, lemes, speechless denger kabar duka dari orang dekat yang telah sampai takdirnya melalui wabah covid-19, Semoga Allah kuatkan dan selalu lindungi yang ditinggalkan, bibi dengan 8 putra-putri kecilnya..
Pada ayat-ayat sebelumnya telah diterangkan bagaimana Kuasa Allah SWT untuk menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati dan Kuasa-Nya menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Ayat terakhir ini menegaskan bahwa Allah SWT Maha Suci dari segala sifat kekurangan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT berfirmanفَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَfasubhaana alladzii biyadihii malakuutu kulli syay’in wa ilaihi turja’ Mahasuci Allah dari segala sifat kekurangan dan keburukan yang dalam genggaman tangan-Nya kerajaan segala sesuatu dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.” QS Yasin Ayat 83Kalimat fasubhan’ sampai kata kulli syay’in’ menurut Ibnu Jarir al-Thabari adalah bentuk penyucian tanzih Allah SWT yang dalam genggaman-Nya segala kerajaan dan segala isinya. Adapun kalimat wa ilayhi turja’uun, kata al-Thabari menunjukkan bahwa hanya kepada-Nya lah seluruh umat manusia akan dikembalikan dan dihidupkan setelah mereka seperti al-Thabari, al-Wahidi dalam Tafsir al-Wajiz menerangkan bahwa kata subhan’ pada ayat di atas adalah bentuk penyucian Allah SWT dari segala sifat ketidakkuasaan terkait dengan kebangkitan manusia setelah kematiannya. Kalimat biyadihi malakuutu kulli syay’in’ menurut al-Wahidi adalah ungkapan tentang Kemahakuasaan Allah SWT atas segala sesuatu. Sedangkan kalimat wa ilayhi turja’uun’ menegaskan bahwa di akhirat kelak semua makhluk akan kembali Fakhruddin al-Razi, pengungkapan kalimat malakuutu kulli syay’in’ adalah bentuk tanzih menyucikan/menghilangkan asumsi dari yang disangkakan orang-orang musyrik Mekah bahwa Allah SWT tidak kuasa dan memiliki sekutu. Dengan ungkapan tersebut seolah-olah dipertanyakan kembali bahwa “Bagaimana mungkin Dzat yang memiliki dan kuasa atas seluruh kerajaan mempunyai sekutu?” Adapun kata malakuut yang terdapat pada ayat di atas, dalam penafsiran al-Razi adalah kata mubalaghah’ paripurna yang mengisyaratkan bentuk paling sempurna dari kata mulk kerajaan.Sedikit berbeda dengan al-Thabari dan al-Wahidi, al-Qusyairi dalam Lathaif al-Isyarat menerangkan bahwa ayat di atas menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam menampakkan segala sesuatu. Tidak ada satu pun makhluk yang ada di dunia kecuali atas penciptaan-Nya. Dan tidak ada yang tersisa pada Hari Kiamat kecuali Dia. Allah SWT lah segala sumber kehidupan makhluk dan hanya kepada-Nya lah makhluk-makhluk itu akan al-Baghawi dalam Ma’alim al-Tanzil fi Ta’wil al-Quran ketika menerangkan ayat ini, mengutip riwayat dari Abu Ali al-Husain bin Muhammad al-Qadhi dari Abu al-Thahir al-Ziyadiy dari Abu Bakar bin al-Husain al-Qaththan dari Ali bin al-Husain dari Abdullah bin Utsman dari Abdullah bin al-Mubarak dari Sulaiman al-Taymiy dari Abu Utsman dari Ma’qil bin Yasar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah pada orang-orang yang mati di antara kalian surat Yasin.”Sementara al-Zamakhsyari dalam al-Kasysyaf meriwayatkan hadis dari Abdullah bin Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh bagi segala sesuatu terdapat hati, dan sungguh hati al-Quran adalah Yasin. Siapa yang membaca surat Yasin dan bermaksud untuk mengharap Ridha Allah SWT, maka Allah SWT akan mengampuninya dan memberikan baginya pahala yang setara dengan membaca al-Quran 22 kali. Umat muslim yang dibacakan kepadanya Surat Yasin ketika sedang menghadapi kematian, maka setiap huruf dari surat Yasin menjelma menjadi sepuluh malaikat yang berdiri dan berjejer di depannya memintakan ampun.”Dalam riwayat yang lain, menurut al-Zamakhsyari, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh di dalam al-Quran terdapat surat yang dapat menjadi obat penyembuh bagi orang yang membacanya dan dapat menjadi penebus dosa bagi yang mendengarkannya. Ingat! Surat itu adalah surat Yasin.”

DanDunia diumpamakan seperti makanan yang dikonsumsi oleh manusia, kemudian setelah itu menjadi kotoran. Raslullh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya makanan anak Adam (makanan yang dimakannya) dijadikan perumpamaan terhadap dunia. Walaupun ia sudah memberinya bumbu dan garam, lihatlah menjadi apa makanan tersebut akhirnya. [5]

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang dianggap paling sempurna diantara yang lain. Mengapa bisa demikian? Ya, karena Allah SWT menciptakan manusia disertai akal dan pikiran. Dimana akal dan pikiran itu dianggap alat untuk berfikir kemana kita akan pergi, akankah kita akan pergi ke jalan yang sesat yaitu jalan yang salah menurut Allah SWT atau jalan yang benar yaitu jalan sesuai anjuran Allah SWT. Semua hamba Allah SWT yang bernyawa pasti akan kembali kepada-Nya, seperti yang sudah dijelaskan pada Ayat Allah yang berbunyi Artinya "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati".Ayat diatas seringkali dijadikan sebagai ayat pengingat, ayat penasehat bagi setiap orang. Bahwa kita semua yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Layaknya hamba Allah SWT yang baik sangatlah perlu bahkan sangat dianjurkan untuk sering bermuhasabah diri, berintropeksi diri, bertanya kepada diri sendiri apakah jalan yang kita ambil dan jalan yang kita tempuh selama masih diberi umur ini merupakan jalan yang benar menurut Allah SWT? Jalan yang baik menurut Allah SWT? Memang didunia ini tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT semata. Tetapi seperti yang sudah dijelaskan bermuhasabah diri itu perlu dan sangat dianjurkan untuk hamba Allah SWT agar terhindar dari sifat sifat yang dibenci Allah seperti timbulnya sifat yang sombong antar sesama ciptaan Allah. Semoga bermanfaat Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Padaayat ke 8 di situ nabi zakaria mempertanyakan kekuasaan Allah bagaimana mungkin nabi zakaria mempunyai anak sedangkan istrinya mandul tapi di ayat berikutnya Allah Memberikan jawaban yang sangat tegas bahwa semua itu sangat mudah bagi Allah, dari itulah terasa ada tamparan bagi diri saya karena selama ini saya masih belum yakin akan kekuasaan Allah, bahkan sampai saat ini pun masih ada

Bismillahirrahmanirrahim, para pemirsa Mutiara Hati, Prof. Quraish Shihab akan membahas tentang kandungan makna Innalillahiwainnailaihirojiun. Ada sementara orang menduga bahwa kalimat ini diucapkan hanya ketika ada yang wafat, sebenarnya tidaklah demikian. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa suatu ketika di rumah Rasulullah SAW, yang berdampingan dengan masjid atau di dalam masjid sekarang. Lampu padam, nabi berucap Innalillahiwainnailaihirojiun. Tidak ada yang mati, tidak ada yang wafat dan hanya lampu yang padam. Oleh karena itu, para ulama menegaskan bahwa Innalillahiwainnailaihirojiun itu diucapkan pada saat terasa ada musibah yang terjadi, sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Mari kita lihat, Innalillahiwainnailaihi, ini mengingatkan kita bahwa musibah yang terjadi pada seseorang. Pada hakikatnya musibah serupa atau selain itu dapat juga terjadi pada orang lain. Karena itu, ucapan yang diajarkan ini bukan inni akantetapi inna yang berarti kita. Hal ini bisa memberikan dampak yang positif di hati Anda, jika Anda mengingat bahwa semakin banyak yang ditimpa musibah, semakin ringan musibah itu dirasakan. Berbeda dengan kegembiraan, semakin banyak yang bergembira, maka semakin besar kegembiraan itu terasa. Maka Allah swt mengajarkan Innalillahi. Kami milik Allah swt. Jangan pernah merasa bahwa apa yang ada di tangan Anda, jangan pernah merasa yang terkecil sekalipun itu adalah milik Anda, bahwa semua itu milik Allah swt. Maka kapan saja Dia hendak mengambilnya, wajar karena memang milik-Nya. Innalillahi wa inna ilaihirojiun, akantetapi di sini ditambahkan, dan kita akan kembali kepada-Nya. Jika kita terjemahkan lebih tepat, dan kita hanya kepada-Nya akan kembali. Apa makna ini ? Yakinlah bahwa Allah swt itu baik. Ada seseorang yang ditanya, apakah kamu takut mati ? Dan dia balik bertanya, kemana saya kalau mati ? kepada Allah swt, dijawab, saya tidak khawatir, karena saya yakin Allah swt itu baik. Jika demikian, apabila ada musibah tidak usah terlalu bersedih, jangan bersedih, wajar sedih. Jangan terlalu bersedih, namun tanamkan di dalam hati Anda, bahwa musibah bisa terjadi kapan dan dimana saja dan terhadap siapa saja. Tetapi itu wajar, karena memang Allah swt pemiliknya. Dan yang bersangkutan akan kembali kepada-Nya dan karena Allah swt itu baik, maka pasti yang akan ditemukan pada-Nya, selama Anda bersangka baik kepada Allah swt. Ringkasan

Keberadaanseorang hamba bahwa dia milik Allah dan akan kembali kepadaNya adalah faktor terbesar yang menyebabkan tumbuhnya kesabaran. Surat Al-Baqarah ayat 156: Musibah adalah semua yang membuat hati, badan atau kedua-duanya terasa sakit atau pedih. Maksudnya: kita milik Allah, di bawah pengaturan dan tindakan-Nya, Dia berbuat kepada milik
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kullu nafsin Zaaiqatul Maut QS. Al 'Imran ayat 195Artinya "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." Innalillahi wainna ilaihi rooji'un. "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali ". Kenapa setiap ada yang meninggal atau kesusahan atau suatu bencana yang menimpa selalu mengucapkan kalimat itu? Karena itu adalah suatu bentuk kepasrahan pada Allah, ketidakberdayaan kita melawan kehendak dan takdir Allahm Semuanya adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya semua akan tidak dapat mengira, memprediksi apalagi meramalkan kematian, bencana, kesusahan atau musibah yang bisa saja menimpa. Bukan hanya musibah, nikmat Allah juga tidak dapat diprediksi. Semua atas kehendak Allah semata. Pagi ini adalah Rabu sendu, Rabu syahdu, Rabu yang berkabung. Kami harus merelakan si kecil imut, si lucu kesayangan, yang sudah kita anggap anak sendiri, berpulang ke hadirat-Nya. Anak terakhir dari enam bersaudara, imut, kucing kesayangan. Bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang di sayangi? Tentu saja sedih. Itu perasaan yang lumrah dan manusiawi. Yang namanya manusia pasti pernah merasa sedih dan bahagia. Tapi kembali lagi, rela ataupun enggak, kita harus berusaha rela, ikhlas menerima, karena semuanya milik Sang Pencipta. Setiap saat harus siap dipanggil, siap berpisah kalau sudah tiba waktunya. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Itu pasti. Bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga akan merasakannya. Entah itu kapan, di mana dan dalam keadaan apa. Tapi satu yang kita harap dan mohonkan, dimanapun itu, kapanpun itu, semoga dalam keadaan akhir yang bahagia, husnul khotimah. InsyaAllah. Selamat jalan bocil imut, kamu pasti akan lebih berbahagia di sisi Allah. Lihat Kurma Selengkapnya
Hasilpencarian tentang Segala+milik+Allah+akan+kembali+ke+pada+Nya. tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 156. Sesungguhnya orang-orang yang ditimpa musibah dan merasa yakin bahwa kebaikan, semua yang ada di antara keduanya adalah milik Allah, dan semua akan kembali kepada-Nya.
"semua milik Allah, dan kelak akan kembali kepada-Nya" innalillah
Semuaawal kehidupan dimulai dari alam ruh, kehidupan dunia dan berakhir di surga
- Bagi muslim sejati, kalimat istirja’ yang di ajarkan Allah dan Rasulnya adalah berbunyi “inna lillahi wa inna illahi raji’un”. Kalimat tersebut mempunyai arti “Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya kita kembali”. Maksudnya bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah milik dan ciptaan Allah, maka kelak semuanya akan kembali kepada yang menciptakan dan yang memiliki yakni Allah swt. Kalimat istirja bisa di ucapkan pda saat seseorang sedang tertimpah musibah atau cobaan. misalnya, pada saat salah seorang diantara kita meninggal dunia atau terkena bencana, seperti tsunami, tanah longsor, banjir, terpeleset, atau hal-hal lainya. Namun berbeda dengan kalimat istirja' versi Syiah. Golongan yang mengaku-ngaku Islam ini mengubah kalimat istirja' tersebut dengan kalimat kesyirikan, yaitu انا للحسين وانا اليه راجعون‎ Innaa Lil-Husaini Wa Innaa ilaihi Raaji'uun Arinya "Sesungguhnya kami adalah milik Al-Husain, dan kepadanya Al-Husain lah kami kembali" Berikut fakta tentang syiriknya kalimat istirja' orang-orang Syiah ************************ Ayo Gabung dengan Sekarang Juga! Artikel Syiah Lainnya
Semuahamba Allah SWT yang bernyawa pasti akan kembali kepada-Nya, seperti yang sudah dijelaskan pada Ayat Allah yang berbunyi : Artinya : "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati". Ayat diatas seringkali dijadikan sebagai ayat pengingat, ayat penasehat bagi setiap orang. Bahwa kita semua yang bernyawa pasti akan merasakan mati.
Fayu'adz-dzibuhullāhu (maka Allah akan Mengazabnya) di akhirat. Al-'adzābal akbar (dengan azab yang sangat dahsyat), yakni azab neraka. Inna ilainā iyābahum (sesungguhnya hanya kepada Kami-lah kembali mereka), yakni kembali mereka di akhirat. Tsumma innā 'alainā hisābahum (kemudian, sesungguhnya hanya pada Kami-lah penghisaban Janganlupakan kami karena kalian semualah yang kami miliki sekarang. Sumbangan kalian sama sekali tidak sampai kepada kami, dan ketika Israel membuka perbatasan, sumbangan itu hanya untuk beberapa gelintir saja. Teruslah beramal karena Allah dan berdoa bahwa kemenangan akan segera datang, insyaAllah. Ummu Taqi. Benar Dia berkuasa. Dan Dia-lah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!". Maka terjadilah ia. Maka. Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (Q.S Yasin: 81-83) Nah, adapun bila kita Semuamilik Allah dan semua akan kembali kepada Allah. Ia akan ditanya tentang amalnya, ilmunya, nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya. Ia akan menjawab dengan kokoh, akhirnya nikmat kebaikan berlanjut terus untuknya. Jika ditampakkan baginya dosa, ia mengakuinya dan Allah akan menutupi serta memaafkan kesalahannya.

Bagi muslim sejati, kalimat istirja' yang di ajarkan Allah dan Rasulnya adalah berbunyi "inna lillahi wa inna illahi raji'un".Kalimat tersebut mempunyai arti "Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya kita kembali". Maksudnya bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah milik dan ciptaan Allah, maka kelak semuanya akan kembali kepada yang

Rs8LPx.